Di Kantin Penuh
Janji
Aku duduk
disudut bangku kantin
itu merenung bertatap
pilu menantikan hadirmu
kembali bersanding disini
bersama ku lagi
seperti dulu, dimana
janji-janji manismu sayang
, aku ingin
menagihnya yang katanya
kau tak akan
pergi dariku tidak akan pernah
meninggalkanku sendiri . Lihatlah
mereka yang menertawakan
berbual membicarakanku, aku
ini hanya masih
larut dalam kenangan
saat bersamamu saat
engkau masih disini
bersamaku. Kenapa begitu
tajam kau ukir
namamu dihatiku hingga begitu
sulit aku untuk
menghapusnya.
Oh kekasihku,
pujaan hatiku kembalilah
disini duduk di sampingku
, petikkan lagi
alunan gitar untuk
ku, lihatlah bangku-bangku
itu lihatlah meja-meja
itu mereka yang
duduk seperti mati
hanya diam dan
begitu sangat senyap
. Sayang, sungguh
aku merinduimu kemarilah
dekap aku seperti
dulu bisikkan kata-kata
manis dan bualan-bualan
cinta lagi untukku
aku sungguh sangat
rindu.
Rehan kekasihku,
ku mohon kembalilah
padaku tak cukupkah
rintihanku padamu ? jangan
kau buat aku
seperti ini terlarut
dalam sebuah penantian
fatamorgana. Sejak kepergianmu,
aku ini bagaikan
malam merindukan bulan ,
awan malam yang
tak lagi berbintang
semua kosong dan
hampa, jika pagi
menjelang sudah tak ku rasakan
lagi dingin embun
menyapa kulitku . Jiwaku
hilang, diri ini
hanya terpaku akan
sebuah harapan agar
semua kesedihanku ini
segera berakhir aku
sudah lelah berlarut
dalam lamunan tentangmu
meskipun begitu engkau
tetap kekasih hatiku sejak
dulu hingga sekarang.
Biarlah waktu
yang akan menghapus
kesedihanku ini, aku pasrah
pada sang ilahi karena
memang itu telah
menjadi kehendakNya yang
mengharuskan kita untuk
terpisah, namun diri
ini masih bisa
tersenyum jika kita
hanya terpisah dalam sebuah
waktu, oh Tuhan
jika tak engkau jodohkan
aku disini ijinkan
aku untuk berjodoh
dalam kekekalan yang
abadi dalam syurgaMu.
Biarkan kantin
ini jadi saksi
cerita cinta kita
meski tak lama
namun aku bahagia
sempat bertemu dan
bersanding sebagai kekasihmu
disini , dikantin ini dan
dibangku ini, biarlah
mereka yang menjadi
saksi janji-janji kita
biarlah mereka bercerita
berkisah tentang kita
. Kegalauan ini
ingin aku akhiri
bersama berjalannya waktu
aku bahagia sempat
mengenalmu menjadi bagian
dari hidupmu , kini
tinggal engkau yang
harus menantikan hadirku
kembali lagi disisimu
mari kita berjalan
didalam waktu yang
berbeda.
Oleh : Lia eka
ardiyanti